Unis Tangerang berdiri pada tahun 1966. Saat itu, situasi Tangerang ikut mencekam karena peristiwa Gerakan 30 September. Dalam kondisi itu, pemuda Tangerang yang melanjutkan pendidikannya ke Perguruan Tinggi mengalami kesulitan karena harus pergi ke kota besar di luar Tangerang dan memerlukan biaya besar. Dengan latar belakang tersebut, para pemuda yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa (Kami) tergugah dan merintis perguruan tinggi.
Gagasan berdirinya perguruan tinggi di Tangerang dicetuskan mahasiswa yang berkuliah di Jakarta yaitu Muhammad Astary, M. Thamrin HR, dan M. Sanny Iskandar. Mereka mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk mendirikan universitas di Tangerang. Awalnya, Unis berada di Jalan Kisamaun, Kota Tangerang, dalam naungan Yayasan Islam Syekh-Yusuf (YIS) Jakarta. Pada tanggal 10 November 1966, Unis Tangerang memulai perkuliahan yang pertama dan diresmikan oleh Bupati Tangerang H.E. Muhdi dengan membuka satu Fakultas Hukum, Ekonomi, Sosial Politik (HESP).
Gedung Unis Tangerang yang pertama merupakan pemberian dari Pemerintah Kabupaten Tangerang di Babakan Ledeng yang sekarang digunakan oleh SMPN 17 Kota Tangerang. Mahasiswa pertama yang mendaftar ke Unis Tangerang berjumlah 219 orang. Terdiri dari 139 mahasiswa Jurusan Hukum, 46 mahasiswa Jurusan Ekonomi, dan 34 mahasiswa Jurusan Sosial Politik.
Setahun setelah menempati gedung yang pertama tersebut, gedung perkuliahan dipindahkan ke Gedung di Jalan Saham Babakan yang saat ini berganti menjadi Jalan Syekh-Yusuf.
Yayasan Islam Syekh-Yusuf (YIS) Jakarta dan YIS Tangerang kemudian dipisah setelah terbit peraturan pemerintah yang mengatur Perguruan Tinggi Swasta (PTS) tidak diperbolehkan melakukan kelas jauh. Sejak itu Unis Tangerang terdaftar di Kopertis Wilayah III yang saat ini Kopertis Wilayah IV Jawa Barat di Bandung dan terdiri dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip), Fakultas Hukum (FH), dan Fakultas Teknologi Tekstil (FTT), sedangkan Fakultas Ushuludin terdaftar di Kopertis Wilayah I Jakarta.